jam

my pic

Rabu, 06 Januari 2010

contoh proposal manajemen produksi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi dan globalisasi yang begitu pesat, berdampak semakin tingginya persaingan memperebutkan pasar pada dunia usaha saat ini. Perusahaan yang ingin berhasil dalam persaingan pada era millinium harus memiliki strategi perusahaan yang efisien dan efektif dalam prosen produksi dan menekan biaya yang tidak diinginkan. Teknologi merupakan salah satu faktor pendukung dalam proses produksi.
Perusahaan yang baik memahami betul apa yang dibutuhkan dalam proses produksi guna mendapatkan laba yang maksimal.
Pempek merupakan makanan khas palembang, sehingga begitu banyak pengusaha pempek yang berkembang di kota Palembang. Misalnya Pempek Mang Din, meskipun tidak begitu terkenal namun memiliki banyak pelanggan di Palembang bahkan sampai ke luar kota.


1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Dalam makalah ini kita dapat mengidentifikasikan mengenai pengaruh alat atau mesin terhadap kualitas produksi kerupuk :
1) Apakah factor-faktor yang mempengaruhi kualitas produksi kerupuk?
2) Cara apakah yang lebih efektif dan efisien dalam proses produksi kerupuk?


1.3 Tujuan Penelitian

1) Untuk mengkaji factor-faktor yang mempengaruhi kualitas produksi kerupuk
2) Untuk menganalisis cara yang efisien dan efektif dalam proses produksi


1.4 Kegunaan Penelitian

1) Untuk menambah pengetahuan tentang proses produksi kerupuk
2) Untuk memperluas wawasan penelitian yang ada dapat dijadikan bahan perbandingan



BAB II
SEJARAH PERUSAHAAN

Pempek MangDin berdiri pada tahun 1985, Pempek MangDin tidak hanya memproduksi pempek tapi juga memproduksi kerupuk khas palembang,tekwan,model dan lain sebagainya. Sebelum usahanya maju, ia sempat mengalami jatuh bangun yang merupakan hal biasa yang akan ditemui oleh setiap pengusaha.
Usahanya bermula dari kecil-kecilan dari penjual pempek keliling sampai menitipkan barang dagangannya pada toko-toko kecil.
Kiat Mang Din supaya usahanya sukses ialah mengutamakan citarasa cuka agar diminati.









BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Manajemen produksi/operasional

Manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa yang akan dihasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan baik mengenai biaya-biayanya yang seminimal mungkin.



BAB IV
ANALISIS KASUS

Fungsi produksi ialah bertanggung jawab atas pengolahan bahan baku dan penolong/ pembantu menjadi barang jadi atau jasa yang akan memberikan hasil pendapatan bagi perusahaan.
APA YANG DIMAKSUDKAN DENGAN PRODUK ?
Perusahaan menghasilkan output untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan kepuasan, sehingga output yang dihasilkan seharusnya dapat memuaskan konsumen. Oleh karena itu produk bisa diartikan sebagai kepuasan yang ditawarkan produsen (perusahaan) kepada konsumen. Untuk dapat mencapai maksud tersebut maka sudah selayaknya perusahaan memfokuskan diri pada pengembangan keunggulan bersaing melalui strategi bisnis, diantaranya pembedaan (diferensiasi), biaya rendah (kepemimpinan biaya) , respon cepat (rapid respon) atau konmbinasi diantaranya ketiga strategi tersebut.
Suatu produk yang diciptakan baik berupa barang atau jasa pada umumnya mengalami tahapan kehidupan produk (PLC = Product Life Cycle)
I (Introduction) = tahap perkenalan
G (growth) = tahap pertumbuhan
M (Maturity) = tahap kedewasaan
D (Decline) = tahap penurunan.
1. PLC (Product Life Cycle) dan Pilihan Strategi
Tahapan PLC
Pilihan Strategi ;

Perkenalan (Introduction)
Masih menyesuaikan pasar dan banyak biaya untuk:
1) Riset,
2) Pengembangan produk,
3) Modifikasi proses, dan
4) Pengembangan pemasok

Pertumbuhan (Growth)
Desain produk sudah stabil sehingga perlu peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif dan perlu peningkatan kapasitas agar dapat memenuhi permintaan

Kematangan (Maturity)
Pesaing sudah dapat dipastikan dan memerlukan inovasi, pengendalian biaya harus lebih baik, meningkatkan keuntungan dengan pembatasan lini produk.

Penurunan (Decline)
Produk hampir mati maka mungkin perlu menghentikan produk tersebut dan menggantinya dengan desain produk baru.
2. Analisa Produk berdasarkan nilai (Product by value analysis)
Berdasarkan prinsip pareto yaitu focus pada permasalahan yang sedikit tetapi penting maka memilih desain produk yang cocok seharusnya mengacu pada prinsip tersebut. Sehingga perlu menerapkan analisa produk berdasarkan nilai (product by value analysis) yaitu mengurutkan produk dari yang tertinggi ke yang terendah berdasarkan kontribusi niali uang dari masing-masing produk bagi perusahaan. Analisis tersebut juga mengurutkan kontribusi pendapatan total tahiunan dari tiap produk, sehingga apabila kontribusi per unit rendah mungkin akan terlihat berbeda jika tingkat penjualannya tinggi.
PENCIPTAAN PRODUK BARU
Produk yang dihasilkan perusahaan, dalam perjalanannya tentunya mengalami tahapan seperti yang sesuai siklus hidupnya, sehingga pemilihan produk, pendefinisian produk maupun desain produk perlu secara terus menerus diperbaharui . Oleh karenanya mengetahui bagaimana menciptakan dan mengembangkan produk baru dengan berhasil sudah merupakan suatu kewajiban perusahaan yang ingin terus hidup.
1. Peluang Penciptaan Produk Baru
Keadaan yang memberikan peluang munculnya produk baru diantaranya adalah:
1. Pemahaman Konsumen
2. Perubahan Ekonomi
3. Perubahan Sosiologis dan demografis
4. Perubahan Teknologi
5. Perubahan Politik/Peraturan
6. Perubahan yang lain seperti:
a. Praktek di pasar
b. Standar profesi
c. Supplier
d. Distributor
2. Pentingnya Produk Baru
Perusahaan perlu terus menerus melakukan upaya penciptaan produk baru atau pembaharuan produk karena untuk dapat mengimbangi persaingan yang dihadapi diantaranya produk substitusi maupun perubahan kebutuhan dan keinginan konsumen. Walaupun pada kenyataannya seringkali produk baru banyak yang gagal untuk dapat dipasarkan akan tetapi usaha yang terus-menerus untuk memperkenalkan produk baru harus tetap dilakukan . Oleh karenanya seleksi produk, pendefinisian produk maupun desain produk sangat penting dilakukan terus menerus sehingga manajer operasi dan organisasinya harus memahami resiko kegagalan yang mungkin terjadi. Dan harus menampung banyak produk baru sementara aktifitas yang dijalankan tetap dilakukan
SISTEM PENGEMBANGAN PRODUK
Sistim pengembangan produk bukan hanya demi keberhasilan produk tetapi juga untuk kepentingan masa depan perusahaan. Oleh karena itu melakukan pengembangan produk memerlukan tahapan sebagai berikut:
1.Tahapan Pengembangan Produk
a. Ide yang bisa berasal dari berbagai sumber dari dalam perusahaan misalnya bagian Riset dan Pengembangan dan dari luar melalui pemahaman perilaku konsumen, persaingan, teknologi, pekerja, persediaan. Tahapan ini menjadi dasar untuk memasuki pasar dan biasanya mengikuti strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan.
b. Kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk merealisasikan ide. Dengan melakukan koordinasi dari berbagai bagian yang terkait di perusahaan yang bersangkutan.
c. Permintaan konsumen untuk menang dalam bersaing dengan cara mengidentifikasi posisi dan manfaat produk yang diinginkan konsumen melaului atribut tentang produk.
d. Spesifikasi fungsional :Bagaimana suatu produk bisa berfungsi? Dengan melalui identifikasi karakteristik engineering produk, kemungkinan dibandingkan dengan produk dari pesaing.
e. Spesifikasi produk : Bagaimana produk dibuat? Melaui spesifikasi fisik seperti ukuran, dimensi.
f. Review desain: Apakah spesifikasi produk sudah yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan konsumen ?
g. Tes pasar: Apakah produk memenuhi harapan konsumen ? Untuk memastikan prospek ke depannya melalui perjualan dalam jumlah besar.
h. Perkenalan di pasar dengan memproduksi secara masal untuk dipasarkan.
i. Evaluasi: untuk mengukur sukses atau gagal, karena apabila gagal secara cepat bisa diganti produk lain.yang lebih menguntungkan.
2. Quality Function Deployment (QFD)
Adalah suatu proses menetapkan keinginan pelanggan tentang “apa yang diinginkan konsumen” dan menterjemahkannya menjadi atribut “bagaimana agar tiap area fungsional dapat memahami dan melaksanakannya.
Alat yang digunakan dalam QFD adalah rumah kualitas (house of quality) yaitu merupakan teknik grafis untuk menjelaskan hubungan antara keinginan konsumen dan produk (barang atau jasa). Ada enam langkah dasar untuk membuat rumah kualitas yaitu:
a. Identifikasi keinginan konsumen.
b. Identifikasi bagaimana produk akan memuaskan keinginan konsumen.
c. Hubungkan langkah 1 dan 2.
d. Identifikasi hubungan diantara sejumlah hal dalam perusahaan pada konsep bagaimana pada perusahaan.
e. Kembangkan tingkatan kepentingan.
f. Evaluasi produk pesaing.
3. Pengorganisasian Pengembangan Produk
Banyak perusahaan yang membuat departemen tersendiri untuk bagian penelitian dan pengembangan produk, kemudian departemen rekayasa manuifaktur untuk merancang produk, dilanjutkan departemen produksi yang memproduksi secara masal produk tersebut. Cara seperti itu mempunyai kelebihan yaitu adanya tugas dan tanggung jawab yang tetap tetapi mempunyai kelemahan yaitu kekurangan pemikiran ke masa depan. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menugaskan seorang manajer prodyk untuk “memenangkan” produk melalui system pengembangan produk dan organisasi terkait. Ada juga pendekatan yang terbaru yaitu dengan menggunakan tim yang dikenal sebagai:
a. Tim Pengembangan Produk yang bertanggung jawab untuk menerjemahkan permintaan pasar menjadi sebuah produk yang dapat menacapai keberhasilan produk dalam arti dapat dipasarkan, dapat diproduksi dan mampu memberikan pelayanan.
b. Tim Desain yang bertanggung jawab dalam membuat desain produk sesuai keinginan konsumen dan sesuai dengan kemampuan perusahaan untuk memproduksinya.
c. Tim Rekayasa Nilai yang biasanya terbentuk dari gabungan semua unsure yang terpengaruh yang dikenal dengan lintas fungsional sehingga pengembangan produk yang lebih cepat dilakukan melalui kinerja simultan dari aspek yang beragam.

4. Manufacturability dan Value Engineering
Adalah aktifitas yang menolong memperbaiki desain, produksi, pemeliharaan dan penggunaan sebuah produk. Hal ini dilakukan dengan tujuan antara lain:
a. Mengurangi kompleksitas produk.
b. Standardisasi tambahan dari komponen.
c. Perbaikan aspek fungsional produk.
d. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan.
e. Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk.
f. Desain yang tangguh









RANCANGAN PROSES
Pada saat membahas desain dari produk dengan jalan value engineering, sedikit banyak telah pula membayangkan tentang bagaimana kira-kira proses manufaktur produk.
jam

Jenis pekerjaan 07.00 07.15 07.30 07.45 08.00 08.15 08.30
Ambil bahan
Bahan di racik
Campur ikan
Di aduk dengan mesin
Di desain
Di rebus
Di goreng













SISTEM PABRIKASI
Langkah yang dipilih oleh usaha Pampak Mang Din adalah sistem mekanisasi yaitu sistem pabrikasi yang sebagian menggunakan mesin dan sebagian lagi menggunakan tenaga manusia.
Tipe produksi yang digunakan adalah Proses (operasi) Arus-Kontinu ( Continuous-flow operation ) yakni produksi terus menerus tanpa menunggu pesanan yakni menggunakan jadwal.
Mesin yang digunakan hanya satu yaitu untuk mengaduk bahan sehingga memperlambat proses produksi, meskipun begitu usaha Pempek Mang Din lebih mengandalkan tenaga manusia karena Pempek merupakan makanan olahan . Dan untuk membuat desain Pempen atau membentuknya tidak bisa menggunakan mesin. Lagipula tidak mempengaruhi kualitas dari cita rasa Pempek itu sendiri.








BAB V
METODOLOGI PENELITIAN

5.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan di Jl. H.Faqih Usman No.2581 – 1 Ulu Laut palembang. Dan waktunya kurang lebih satu bulan yang dimulai pada pertengahan bulan November sampai pertengahan bulan Desember.

5.2 Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini berupa :
a. Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, sepertu literature-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian penulis.
b. Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan ( scoring ).
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa :
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui wawancara dan kuesioner di lapangan.



DAFTAR PUSTAKA

Hendri, Edduar. 2009. Diktat Metodologi Penelitian. Palembang : Univ.PGRI

Ilhamsyah. 2009. Diktat Manajemen Operasional dan Produksi. Palembang : Univ.PGRI



































PENGARUH ALAT ATAU MESIN TERHADAP KUALITAS PRODUKSI KERUPUK MANG DIN

PROPOSAL METODOLOGI PENELITIAN














DISUSUN OLEH :

TRI DESIFUSVITASARI 2007 211 025



DOSEN PENGASUH :

EDDUAR HENDRI ,SE,MM




FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN

UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

2009/2010

Cari Blog Ini